Sabtu, 19 November 2016

filosofi kopi

“Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkan ia dimengerti jika tak ada spasi? Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang?”
Dee Lestari, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat, karena aku ingin seiring dan bukan digiring.(Spasi)”
Dee Lestari, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“Kita tidak bisa menyamakan kopi dengan air tebu. Sesempurna apa pun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin kamu sembunyikan.”
Dee Lestari, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda?
Dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi?”
Dee Lestari, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“Bila engkau ingin satu, maka jangan ambil dua. Karena satu menggenapkan, tapi dua melenyapkan. Mencari Herman
Dee Lestari, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“Walau tak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya. Filosofi Kopi
Dee Lestari, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“Ada dunia di sekelilingmu. Ada aku di sampingmu. Namun, kamu mendamba rasa sendiri itu.”
Dee Lestari, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat, karena aku igin seiring dan bukan digiring.”
Dee Lestari, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“terkadang keadaan membuat cinta terasa amat menyakitkan, akan tetapi kesejatian cinta tidak akan pernah berakhir manakala pengorbanan cinta itulah yang menjadi pemeran utamanya. cinta tidak akan pernah salah. cinta tidak mengenal batas. untuk cinta yang bertepuk sebelah tangan sekalipun.”
Dee Lestari, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade

Tidak ada komentar:

Posting Komentar