Bagaimana menjadi diri sendiri? Diri Anda adalah Anda dengan segala
keunikan dan potensi yang Anda miliki. Menjadi diri sendiri adalah Anda
tetap dalam keunikan Anda, tanpa harus mengikuti siapa pun. Para sahabat
Rasulullah saw pun tetap pada keunikannya masing-masing. Abu Bakar as,
Umar Bin Khathab as, Ustman bin Afan as, dan Ali as pun memiliki
keunikan masing-masing tanpa mengurangi kemuliaannya.
Kemudian setiap manusia memiliki potensi. Potensi yang bisa digunakan untuk meraih sukses
sesuai dengan keunikannya masing-masing. Untuk menjadi diri Anda
sendiri, Anda harus mengoptimalkan semua potensi diri Anda, tanpa harus
merubah keunikan Anda atau mengikuti orang lain. Saat keunggulan unik
Anda belum dimunculkan secara optimal, maka Anda belumlah menjadi diri
sendiri. Mungkin baru setengahnya, atau bahkan seperempatnya, atau baru
10 persen? Bahkan kurang?
Mana bisa menjadi diri sendiri yang seutuhnya jika kita belum
mengoptimalkan potensi diri kita seutuhnya? Kita tidak pernah tahu
sampai dimana potensi diri kita. Namun sejauh mana pun kita sudah
mengoptimalkan potensi diri saat ini, kita masih bisa terus
meningkatkannya. Anda masih bisa lebih baik dari saat ini, sesukses apa
pun Anda saat ini. Tidak ada yang namanya pencapaian puncak dunia ini.
Yang ada hanya nanti di akhirat saat bertemu Allah SWT.
Jadi selama di dunia, kita masih bisa memperbaiki diri kita. Kita
jadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan menjadikan hari esok
menjadi lebih baik dari hari ini:
“Barang siapa yang hari ini sama saja dengan kemarin, merugilah
dia. Jika hari ini lebih buruk dari kemarin, dia celaka.Dan beruntunglah
bila hari ini lebih baik dari kemarin.” (HR Bukhari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar