Pada
zaman dahulu kala di suatu kerajaan yag bernama Kerajaan Paliang Jati
tersebutlah seorang raja yang arif, bijaksana, dan dermawan yang bernama
Raja “Ramanda Sultan Jati”. Selama kepemimpinan Sang Raja tidak
seorangpun rakyatnya yang hidup sengsara atau menderita. Maka dari itu
rakyat sangat menghormati Sang Raja dan mereka juga tidak segan-segan
mempertaruhkan nyawa mereka demi Sang Raja.
Raja
Ramanda Sultan Jati mempunyai seorang permaisuri yang cantik jelita
yang selalu menemaninya di saat susah maupun senang. Karena
kecantikannya itulah Sang Permaisuru digelari sebagai “Permaisuri Ayu”
oleh rakyatnya. Tidak berapa lama setelah pernikahan mereka yang indah
dan bahagia, Raja Ramanda Sultan Jati dan Permaisuri Ayu kemudian
dikaruniai seorang putra yang mereka beri nama “Kamanda Sultan Jati” dan
seorang putri yang bernama “Ayunda”.
Sejalan
dengan perjalanan waktu, Kamanda Sultan Jati pun tumbuh dewasa dan
tampan. Namun Kamanda Sultan Jati memiliki kepribadian yang sangat
berbeda jauh dengan ayahandanya. Tingkah lakunya tidak layak disebut
sebagai putra mahkota karena tidak sekalipun ia peduli terhadap
kepentingan dan kesejahteraan rakyat dan kerajaannya. Tidak seperti
ayahnya yang arif, bijaksana, dan darmawan Kamanda Sultan Jati tidak
lebih dari seorang yang tamak dan semena-mena kepada rakyatnya.
Raja
Ramanda Sultan Jati sudah mencapai usia lanjut dan hendak beristirahat
dengan meletakkan tampuk kepemimpinan kepada putra satu-satunya Kamanda
Sultan Jati. Sejak saat itu, tak suatu haripun berlalu tanpa penyesalan
dari Yang Mulia Ramanda Sultan Jati. Karena sejak berada di bawah
kepemimpinan putranya, Kerajaan Paliang Jati yang dulu merupakan
kerajaan yang makmur merata hingga seluruh penjuru negeri, kini hanyalah
sebuah daerah dengan kekacauan di mana-mana dan kemiskinan mewarnai
setiap sudut wilayah kecuali tentu saja istana kerajaan dan sekitarnya.
Pada
suatu hari raja baru ini memaksa ibundanya agar menikah dengannya.
Melihat kejadian tersebut, Ramanda Sultan Jati terkejut tak kuasa
menahan kesedihannya lebih jauh lagi. Sehingga Ramanda Sultan Jati
kembali kepada Sang Pencipta dalam kesedihan yang luar biasa. Permaisuri
Ayu pun tenggelam dalam kesedihan yang berlarut-larut hingga tidak lama
kemudian Ia menyusul kepergian suaminya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar